EKSISTENSI SENI TRADISIONAL JAWA BARAT DI ZAMAN NOW
  • Senin, 16 April 2018
  • Dibaca 3488

 

Oleh:Dani Setiawan,S.Sn.

 

Seni Tradisional merupakan bagian dari kebudayaan bangsa ini yang harus senantiasa dipelihara, dilestarikan dan dikembangkan. Kebudayaan merupakan aset bangsa ini yang harus senantiasa di jaga agar eksistensinya tidak punah ataupun di klaim oleh bangsa lain. Hasil pemikiran dan kreativitas seni yang luar biasa ini. Sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi yang baik dari pemerintah dan kita sebagai konservatori seni tradisi yang peduli terhadap keberadaanya. Karena berkat kerja keras dan kreativitas para pendahulu kita, masyarakat dan bangsa ini mendapatkan manfaat dari kebudayaan tersebut. Beberapa manfaat tersebut ialah tidak sedikit wisatawan lokal maupun mancanegara, datang berkunjung ke Jawa Barat untuk melihat dan memperlajari kebudayaan yang dimiliki Provinsi Jawa Barat.

Sungguh sangat memprihatikan melihat kondisi seni tradisional Jawa Barat saat ini, semakin hari semakin dijauhi, bahkan ada beberapa anak yang tidak mengenalnya.  Merajalelanya Musik Mancanegara yang berkembang sangat pesat, mampu menghipnotis hampir semua anak zaman now yang ada di Provinsi ini. Budaya barat yang masuk tidak terbendung melalui berbagai media, menginterpensi generasi muda bangsa ini sehingga mereka perlahan lupa dengan salah satu identitas daerahnya sendiri. Ini merupakan suatu ancaman bagi eksistensi seni tradisional yang ada di Nusantara, khususnya Jawa Barat. Kenyataan ini, tentunya tidak boleh dianggap sepele. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan tanpa ada perhatian dan kepedulian dari berbagai pihak yang terkait dengan eksistensi seni tradisi, maka bisa saja seni tradisional yang ada di Jawa Barat secara perlahan akan punah tak tersisa.

Dahulu, kita masih sering mendengar dan menyaksikan banyak di kalangan anak menampilkan seni tradisional yang ada di Jawa Barat seperti Calung, Degung, Terbang Buhun, Reog, Longser, Kaulinan Barudak dan lain sebagainya, Bahkan mereka sangat bangga dan merasa senang jika menampilkan seni tradisional tersebut di panggung hiburan, baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Namun, kini anak-anak zaman now lebih tertarik terhadap karya seni modern dari Mancanegara misalnya yang berbentuk tarian, musik, dan lain sebagainya dibandingkan dengan kesenian dari daerahnya sendiri. Lebih memperihatinkan lagi, anak-anak zaman now merasa sangat malu bila diminta gurunya untuk menyanyikan ataupun menampilkan seni tradisional dari daerahnya sendiri,  oleh karena mereka mengganggap kesenian daerahnya sendiri tidak kekinian.

Ironisnya, orang-orang asing yang berasal dari berbagai negara berbondong-bondong datang ke negeri ini untuk mempelajari seni tradisional yang dimiliki bangsa ini. Mereka sangat antusias mempelajari berbagai jenis seni tradisional yang berada di daerah-daerah, bahkan bangga menampilkan seni tradisional yang dimiliki bangsa ini.

Kedudukan seni tradisional di abad ini, seolah-olah sudah tidak mendapatkan tempat yang istimewa lagi dikalangan anak-anak zaman now. Selera anak-anak mengalami perubahan secara cepat seiring perkembangan zaman. Seni tradisional Jawa Barat sangat yang populer dahulu dikalangan anak zaman old, kini lemas tak berdaya karena kompetitornya yang begitu mudah meraih hati anak-anak zaman now. Televisi nasional sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam hal memberikan edukasi yang memberikan tontonan sekaligus tuntunan, seyogyanya banyak menampilkan program acara yang dapat  mendekatkan kembali anak-anak untuk mengenal dan mencintai seni tradisional dari daerahnya.

Meskipun saat ini, ada beberapa media televisi lokal yang banyak menampilkan program kearifan lokal atau kebudayaan sebagai bentuk kepedulian terhadap eksistensi seni tradisi Jawa Barat. Namun, sepertinya kurang menjadi daya tarik beberapa anak-anak zaman now untuk mengapresiasi program acara yang ada di media televisi lokal. Fakta ini berdasarkan hasil survey di tempat penulis melakukan aktivitas mengajar, yakni di salah satu sekolah swasta yang ada di Kota Bandung.Salah satu faktornya, ternyata anak-anak zaman now, jarang menyaksikan program-program acara yang ditayangkan televisi lokal dari daerahnya sendiri. Mereka lebih tertarik menyaksikan program-program acara yang ada di media televisi nasional ataupun streaming.

Tugas kita sebagai guru zaman now adalah terus mengenalkan, memelihara, melestarikan dan merevitalisasi seni tradisional, khususnya Jawa Barat. Hal ini dilakukan agar eksistensinya tetap diketahui serta digemari oleh anak-anak zaman now. Konsistensi, intensitas dalam memperkenalkan, dan mengapresiasikan seni tradisional dalam setiap kegiatan di sekolah merupakan salah satu cara yang dianggap cukup baik bagi guru di sekolah. Khususnya guru mata pelajaran seni budaya. Meraka memiliki peran penting dalam mengenalkan dan menambah daya tarik anak didiknya agar lebih memiliki dan mencintai Seni Tradisional Jawa Barat. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas guru seni pada mata pelajaran Seni Budaya di sekolah dalam memberikan materi Seni Tradisional Jawa Barat dalam masa kekinian. Guru Seni Budaya dapat melakukan berbagai upaya agar para anak didiknya semakin tertarik terhadap seni tradisi. Salah satu upaya tersebut yakni dengan memberikan materi seni tradisional yang dikemas lebih menarik disesuaikan dengan ketertarikan anak-anak zaman now. Misalnya, mengaransemen seni musik tradisional dengan genre musik yang sedang digemari anak-anak zaman now. Tentunya, dengan tidak menghilangkan esensi seni tradisional tersebut. Salah satu contohnya Musik Angklung yang mampu berkembang seiring perkembangan zaman, bahkan mampu Go International.

Selanjutnya, sebagai anak zaman now jangan pernah mau dikalahkan oleh orang asing yang sangat antusias dan bangga mempelajari seni tradisional Nusantara, khususnya Jawa Barat. Justru, sebagai pribumi seharusnya memperlihatkan sikap semangat, kebanggaan, dan antusias yang lebih dari orang-orang asing dalam mempelajari seni tradisional. Untuk ketercapain itu, mari kita tunjukkan kebanggaan dan kecintaan terhadap seni tradisional yang kita miliki dengan bersama memelihara, melestarikan dan mengembangkan seni tradisional agar eksistensinya tetap digemari, mendapatkan hati di semua kalangan masyarakat, dan tidak punah. Hal ini dilakukan, supaya kelak generasi selanjutnya tetap mengetahui dan merasa bangga terhadap seni tradisional daerahnya sendiri yakni Seni Tradisional Jawa Barat.

 

Ket: Artikel ini pernah dimuat oleh JabarEkspress pada selasa, 27 maret 2018.

Berita Terkait