Terampil terjemah Al-Quran dan Kitab Kuning dengan “Belagu”
- Senin, 10 Oktober 2016
- Dibaca 8269
“Alloh SWT yang menurunkan Al-Qur’an dan Dialah yang menjaganya.”
Keterangan tersebut sudah pastilah semua umat islam mengetahuinya. Isi serta kandungan Al-Qur’an sampai saat ini Alloh SWT menjaganya. Al-Qur’an seharusnya menjadi pedoman hidup untuk Muslim. Seorang muslim yang taat harus terus berusaha untuk mampu membaca, menghafal, memahami serta mengamalkan isi Al-Quran.
Semoga selaku umat islam kita sudah fasih dalam membaca Al-Quran. Sungguh keterlaluan jika saat ini seseorang yang mengaku umat Islam namun tidak mampu membaca Quran dengan baik dan benar. Benar bacaannya, baik dilihat dari sisi makhrojnya, tajwidnya dan keindahan dalam membacanya. Untuk itu bagi yang belum betul-betul lancar membaca Quran, ayo mulailah dari saat ini untuk belajar.
Belajar al-quran itu mudah, hal tersebut sudah menjadi jaminan Alloh SWT. Bahwa barangsiapa yang mau belajar Al-Quran maka Alloh akan memudahkannya. Tiada kata terlambat. Cepatlah cari guru yang tepat, metode yang tepat sebelum kita masuk ke liang lahat.
Bagi kita yang sudah sedikit-demi sedikit lancar dalam membaca Al-Quran, yo tingkatkan dengan menterjemahkan dari bahasa Al-Quran itu. Dengan demikian selain membaca, kita juga bisa terampil dalam menterjemahkan Al-Quran dan untuk selanjutnya adalah memahami isi kandungan dari ayat dari Al-Quran itu.
Alhamdulillah pada hari sabtu – 8 Oktober 2016,komplek perguruan Muhammadiyah mendapatkan Pembelajaran dari Ust. Irvan Widodo - Medan, beliau adalah salah satu pemateri Metode Tamyiz, materi bertema terampil dalam menterjemahkan Al-Quran dengan Metode “Belagu”. “Belagu” disini bukan sombong, namun sebuah akronim dari Belajar Melalui Lagu. Kenapa harus lagu?. Mungkin itu yang menjadi pertanyaan anda sekarang. Salah satu syarat untuk pembelajaran mudah dipahami adalah metode yang tepat, terbukti bahwa dengan sebuah lagu sebuah informasi akan lama tersimpan dalam memori otak kita, bahkan bisa terbawa kedalam alam bawah sadar kita. Sebagai contoh, siapa yang masih ingat lagu “Balonku”? Kapan anda belajar itu? Kapan terakhir kali anda menyanyikannya? Dan jika sekarang anda disuruh menyanyikannya apakah anda hapal?.
Dengan metode “belagu” ini maka pembelajaran bagaimana menterjemahkan Al-Quran bisa lebih mudah, dan tentunya bisa tersimpan lama didalam ingatan. Saat anda “melagukan” dan berusaha untuk menghafalkannya maka iringilah dengan suara keras. Suara keras inilah yang berusaha untuk menstimulus kerja otak sehingga cukup mudah untuk bisa menghafalnya.
Ada istilah semakin keras suara yang dikeluarkan maka semakin cerdaslah anda. Penghfalan bisa dilakukan sembari duduk, tiduran, namun tetap keluarkanlah suara dengan keras. Lihatlah tulisan bahan hapalan anda dengan melotot dan jangan lupakan senyuman saat melihatnya. Ini adalah metode yang tepat dalam menghafal – mengusahakan hati dan otak berbahagia dengan demikian belajar anda akan lebih bermakna.
Anda, saya dan kita semua harus optimis untuk bisa menterjemahkan Al-Quran bahkan dengan waktu yang relatif singkat. Kenapa demikian? Selain kita yakin dengan jaminan Alloh SWT akan dimudahkan orang dalam mempelajari Al-Quran, metode yang tepatpun harus di cari agar sampai kepada tujuan untuk terampil menterjemahkan Al-Quran. Namun dengan tetap memohon keridloan Alloh SWT agar kita senantiasa dimudahkan.
Dalam Al-Quran terdapat 2619 mufrodat (kata) sehingga sangat mungkin kita untuk bisa mengetahui ke semuanya. Bandingkan dengan bahasa arab, bahasa inggris yang mempunyai lebih dari 30.000 kata. Dan banyak yang bisa. Sedangkan Al-quran yang hanya 2619 mufrodat (kata ) sangat sulit untuk diketahui, Kenapa?. Dengan belajar menggunakan metode yang tepat maka bukan hal mustahil kita bisa, " Anak kecil aja bisa, masa kita yang pernah kecil ngga bisa". Bangunlah rasa optimis kita dengan melihat fakta ini. Semoga menjadi semangat.
Dalam mempelajari atau menterjemahkan Al-Quran maka harus mengetahui susunan dari kalimat yang ada dalam Al-Quran tersebut. Bagian-bagian apa saja yang menjadi pokok dalam kalimat dalam Al-Quran itu. Dalam kalimat Quran ada yang disebut dengan Huruf, Isim dan Fi’il. Sebagai panduan untuk menterjemahkan maka kita harus mengetahui terlebih dahuli bagian-bagian tersebut yang terdapat dalam sebuah kalimat dalam Al-Quran. Mana yang termasuk Huruf, Isim, Fi’il ataupun pengembangan dari kesemuanya. Untuk mengetahui mana-mana saja yang termasuk kedalam Huruf, Isim, Fiil dan yang lainnya maka dihapalkan melalui perantara sebuah lagu.
Misal kita ambil contoh Huruf yang termasuk kedalam Bijar, ada Bi, Ka, Li, La, Ilaa, ‘ala, Min, Fii, ’an, Dhorof dan Hatta. Untuk menghafalnya maka lafalkan huruf-huruf tersebut dengan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun. Lakukan dengan berulang dan penuh hati riang. Insya Alloh akan cepat hapal. Setelah hafal lanjutkan dengan disertakan artinya Misal Bi – dengan, Ka – Seperti, Li Untuk, La-untuk, Illa – Kepada, ‘Alaa-diatas, Min-Dari, Fii- Didalam, ’An – dari, Hatta – Hingga dengan dilantunkan lagu Ya Thoyibah. Begitu pula dengan jenis-jenis huruf lain, Isim fi’il dan yang lainnya diiringi dengan lagu.
Dengan demikian bagian tersebut mudah untuk dihapalkan. Selanjutnya adalah dengan mempraktekan mencoba melihat dan menentukan bagian- bagian tersebut didalam ayat-ayat al-quran. Sehingga anda bisa membedakan mana yang termasuk huruf, isim, fi’il dan bagian yang lainnya.
Dengan metode ini tidak menterjemahkan Al-Quran namun dapat juga di aplikasikan dalam menterjemahkan dari Kitab-kitab kuning.
Materi yang disampaikan Ust. Irvan Widodo ini memang masih sebagai permulaan, namun sangat berkesan dan mudah-mudahan sekolah dapat memfasilitasi agar guru-guru diberikan kesempatan untuk belajar lebih. Dengan demikian bisa kembali disampaikan terhadap para siswanya.
Mohon maaf bila ada kesalahan. Semoga catatan kecil ini bisa dipahami dengan baik dan bermanfaat untuk kita. Ammiin ( SAN )