Yuk ! kita kenali Phobia Sekolah
  • Rabu, 26 Oktober 2016
  • Dibaca 2258

Phobia adalah rasa takut pada suatu hal atau fenomena berlebihan. Hal ini akan berdampak pada emosi seseorang. Phobia biasanya disebabkan karena seseorang mengalami trauma masa lalu dan biasanya trauma itu membekas didalam kesadarannya. Bagaimana jika phobia sekolah ?

Phobia sekolah bisa disebabkan karena ada hal yang membuat seorang anak tidak mau kesekolah. Pertama saat masuk sekolah setelah libur, memulai tahun ajaran baru, menghadapi lingkungan baru dan menghadapi pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolah.

Pembaca yang budiman saya akan mengajak anda semua untuk melihat informasi mengenai phobia sekolah ini. Ternyata menurut buku “Menerapkan Hypnostudying strategi cerdas membuat peserta didik keranjingan belajar” karya Deni Mahardika, phobia ada berbagai tingkatan dimulai dari yang ringan hingga yang berat. Tingkatan tersebut adalah Initial School Refusal Behavior, Substantial school refusal behavior, Acute School Refusal Behavior dan Chronic school refusal behavior.

Initial School Refusal Behaviortingkatan ini ditandai dengan sikap peserta didik menolak sekolah yang berlangsung dalam waktu sangat singkat (seketika atau tiba-tiba ). Sikap ini berakhir dengan sendirinya tanpa penanganan khusus,

Substantial school refusal behaviortingkatan ini ditunjukan dengn sikap penolakan peserta didik yang berlangsung selama setidaknya dua minggu.

Acute School Refusal Behaviorsikap penolakan peserta didik pada tingkatan ini berlangsung mulai dari dua minggu hingga satu tahun. Selama periode itu, anak selalu mengalami masalah setiap kali hendak berangkat sekolah.

Chronic school refusal behaviorpada tingkatan ini sikap penolakan berlangsung selama lebih dari satu tahun. Bahkan, gangguan terjadi selama anak bersekolah ditempat tersebut. Dan tingkat ini merupakan tingkat dengan ketakutan yang berat.

Dalam mengenali gangguan ini ada beberapa tanda-tanda yang mengindikasikan phobia sekolah. Diantaranya sebagai berikut :

  1. Menolak untuk berangkat sekolah
  2. Mau datang ke sekolah, namun tidak lama kemudian minta pulang.
  3. Pergi ke sekolah dengan menangis, menempatkan terus dengan orang tua ataupun pengasuhnya, serta menunjukkan tantrum seperti menjerit-jerit dikelas,bersikap agresif terhadap anak lainnya ( memukul, menggigit, dan sebagainya), bahkan menunjukkan sikap-sikap melawan/menentang guru;
  4. Menunjukkan ekspresi atau raut wajah sedemikian rupa untuk meminta belas kasih guru agar diizinkan pulang dan hal ini akan berlangsung selama periode tertentu.
  5. Tidak masuk sekolah selama beberapa hari;
  6. Menjadikan kondisi fisik sebagai alasan, seperti sakit perut, pusing, mual, muntah, diare, gatal-gatal, gemetaran, keringat dingin ataupun keluhan lainnya.
  7. Berharap dengan mengemukakan alasa sakit, maka diperbolehkan untuk tinggal dirumah;
  8. Mengemukakan keluhan lain – di luar kendali fisik – dengan tujuan agar tidak usah berangkat ke sekolah; serta
  9.  Senang berdiam diri di dalam kamar serta sukar bergaul.

Jika gejala diatas terindikasi pada ananda kita semua maka alangkah lebih bagus apabila segera untuk dicari jalan keluarnya. Sebab hal tersebut jika terus berlanjut akan berdampak buruk, utamanya terhadap prestasi belajarnya. ( SAN )

Sumber : Menerapkan Hypnostudying strategi cerdas membuat peserta didik keranjingan belajar – Deni Mahardika.

Sumber Gambar : https://www.verywell.com/school-refusal-expert-interview-620940

Berita Terkait