Petai tumbuh "mewangi" depan Masjid Al-Irfani
- Selasa, 11 Oktober 2016
- Dibaca 2059
Satu lagi "penghuni" tanah komplek Perguruan Muhammadiyah Antapan Bandung akan dikupas dalam artikel ini. Apakah itu ? – hampir seluruh masyarakat Indonesia mengetahui dengan Petai, peuteuy ( sunda red). Jika memakannya maka rasanya akan mengalahkan aromanya, ada yang bilang jika makan dengan makanan ini maka selera makan akan bertambah. Kenapa bisa demikian ya?.
Pohon petai ini tumbuh “mewangi” tepat didepan Mesjid Al-Irfani. Sebuah Masjid ditengah komplek yang digunakan untuk aktifitas peribadahan sholat dan ibadah lainnya di lingkungan Komplek Perguruan Muhammadiyah Antapani dan masyarakat sekitar. Istilah “mewangi” ini adalah ungkapan untuk terkenal, sebab hampir setiap orang yang mengenal Komplek Antapani pasti mengenal pohon petai ini. “Mewangi” juga berarti disukai.
Ada satu keistimewaan dari petai ini, saat ini adalah kali kedua pohon ini berbuah petai. Sungguh anugrah Alloh yang wajib disyukuri. Pada umumnya petai itu berbuah sekali dalam setahun. Meski belum begitu banyak ganting yang dihasilkan namun membuat seluruh anggota keluarga komplek Antapani bisa kebagian dari petai ini.
Seringkali saat tamu dari luar berkunjung ke komplek sekolah disaat petai ini sedang ranum, itu kemudian minta untuk dibekali. Ini karena petai dadakan akan lezat dinikmati bersama nasi hangat dan sambal lado, tidak lupa ikan asin. :)
Petai, pete (IPA:pətɛ), atau mlanding (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong-polongan (Fabaceae), anak-suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut "petai" juga, dikonsumsi ketika masih muda, baik segar maupun direbus.
Pohon petai menahun, tinggi dapat mencapai 20m dan kurang bercabang. Daunnya majemuk, tersusun sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam bongkol (khas Mimosoidae). Bunga muncul biasanya di dekat ujung ranting. Buahnya besar, memanjang, betipe buah polong. Dari satu bongkol dapat ditemukan sampai belasan buah. Dalam satu buah terdapat hingga 20 biji, yang berwarna hijau ketika muda dan terbalut oleh selaput agak tebal berwarna coklat terang. Buah petai akan mengering jika masak dan melepaskan biji-bijinya.
Biji petai, yang berbau khas dan agak mirip dengan jengkol, dikonsumsi segar maupun dijadikan bahan campuran sejumlah menu. Sambal goreng hati tidak lengkap tanpa petai. Sambal petai juga merupakan menu dengan petai.
Biji petai biasanya dijual dengan menyertakan polongnya. Namun, pengemasan modern juga dilakukan dengan mengemasnya dalam plastik atau dalam stirofoam yang dibungkus plastik kedap udara.
Begitu banyak informasi mengenai khasiat tinggi dibalik bau petai ini. Namun informasi tersebut harus diteliti kebenarannya. Karena menurut sebagian informasi itu bohong. Bahwa “petai, jengkol bisa membunuh sel-sel kanker”, perlu dikaji lagi kebenaran info tersebut.
Namun bagi kita mensyukuri dan menyadari bahwa tidak ada satupun yang Alloh SWT itu ciptakan – sia-sia. Bisa jadi petai misalnya dibalik aromanya yang begitu kurang bersahabat. Namun saat orang makan dengan petai kelihatan lahap, tua muda menyukainya.
“Menanamlah jikapun esok hari kiamat. Karena sesuatu yang kita niatkan untuk kebaikan insya Alloh akan berbuah kebaikan”.
Semoga bermanfaat. (SAN)
Sumber : Wikipedia