Antapani kedatangan Presiden – Presiden JPSM
- Kamis, 08 September 2016
- Dibaca 1665
Rabu kemarin, 7 September 2016 Komplek antapani kedatangan presiden. Presiden yang datang bukanlah presiden RI, namun presiden JPSM. JPSM ( Jaring Penggerak Sekolah Muhammadiyah ) merupakan sebuah gerakan perkumpulan sekolah-sekolah Muhammadiyah se-Nusantara. Ust. Timbul S. Atmawidjaya merupakan presiden pertama dari JPSM yang merupakan kelahiran Purwokerto ini menurut penulis adalah sosok yang penuh dengan semangat tanpa batas. Meski usia yang sudah tidak muda lagi, ust yang seorang pensiunan ini begitu berapi-api menyuarakan kalau sekolah-sekolah muhammadiyah harus bisa menjadi penggerak pendidikan di Indonesia.
JPSM dibentuk bermula dari berkumpulnya 14 kepala sekolah. Pada tahun 2014 JPSM mengadakan pertemuan akbar pertama kali dan dihadiri oleh 72 kepala sekolah. Dan akhirnya terbentuklah JPSM.
Mengambil filosofi kelereng diatas nampan yang diputarkan. Jika hanya satu kelereng yang diputar, digerakan maka efek dari gerakan itu tidak akan terasa. Namun bila puluhan hingga ratusan kelereng diatas nampan kita gerakan maka gerakan tersebut akan terasa. Itu makanya sekolah-sekolah muhammadiyah jangan berdiri sendiri, berjalan sendiri. Namun buat suatu wadah yang akan bisa menjadi penggerak dan pendidikan Muhammadiyah, JPSM lah salah satunya.
Dalam kunjungan kali pertamanya ke antapani ini terasa aura pembaruan dan semangat untuk bergerak begitu kental terasa. Bahkan beliau menyampaikan beberapa pesan untuk kemajuan sekolah yang dalam lompatan bisa tinggi adalah dengan berani untuk melakukan terobosan. Harus bisa keluar kotak ( out the box ).
Sekolah muhammadiyah harus berani tampil untuk menjadi pemimpin. Khususnya dalam pendidikan muhammadiyah harus berani berinovasi. Dengan demikian sekolah-sekolah muhammadiyah akan menjadi sekolah rujukan, dan menjadi tempat untuk menempa para peserta didiknya agar dihasilkan para peserta didik yang cerdas, cendekia dan berakhlak mulia.
Branding adalah hal yang wajib untuk terus digali. Berikan layanan pendidikan yang terbaik untuk konsumen pendidikan. Ust. Timbul menyarankan komplek Antapani untuk berani membuat terobosan. Buat satu atau dua kelas internasional. Dengan menerapkan pendidikan internasional ini maka pendidikan Muhammadiyah bisa diajak untuk berlari.
Terakhir harapan beliau Antapani bisa menjadi penggerak untuk sekolah-sekolah khususnya bandung, namun akan lebih terasa lagi gerakannya jika Sekolah Muhammadiyah se-Jawa Barat bisa ikut bergerak.