Karena dengan membaca kita menjadi manusia. WJLRC pun di Mulai!
  • Kamis, 01 September 2016
  • Dibaca 2204


“Membaca adalah menjadi manusia”. Kalimat ini terlihat jelas dalam banner yang terpasang di dinding gedung sekolah. Pesan ini seolah mengisyaratkan jika SMP Muhammadiyah 8 Bandung sangat konsen dalam hal berbudaya literasi, dan telah memploklamirkan sebagai sekolah Literasi. Dimulai dengan Gerakan Literasi Sekolah yaitu membudayakan membaca di pagi hari selama 15 menit setiap hari buku-buku non pelajaran dan tanpa tagihan untuk mereview. Harapannya tumbuh berkembang budaya membaca dikalangan para siswa-I SMP Muhammadiyah 8 Bandung.

Bahkan tidak hanya 15 menit diawal pembelajaran sekolah juga mengalokasikan dua jam pelajaran untuk diisi dengan aktifitas membaca ini. GLS tengah mewabah, kecintaan akan membaca mulai bangkit dari tidurnya mudah-mudahan ini adalah upaya yang positif yang akan menghasilkan satu peradaban baru yang mencintai baca yang lahir dari Komplek Muhammadiyah Antapani Bandung.
Jika program GLS ini tidak mewajibkan para siswa untuk membuat review atas bacaanya, berbeda dengan program WJLRC – West Java Leader’s Reading Challenge dimana dalam program ini ada syarat-syarat khusus untuk dipenuhi jika para siswa-I ingin ikut program ini. Dalam WJLRC para siswa diwajibkan untuk mengikuti program ini dengan membaca 24 buku non pelajaran selama 10 bulan. Setelah selesai membaca para siswa akan membuat review dari bacaanya dan hasilnya di upload ke website WJLRC.

Melanjutkan dari Komitmen dalam Launching Program Literasi dan Sekolah Ramah pada tanggal 25 Juli 2016, maka pada tanggal 31 Agustus 2016 para peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Bandung yang mempunyai minat ikut program WJLRC ini mengikuti seleksi masuk program tersebut. Peserta didik yang mengikuti dari jenjang kelas 7-9 berjumlah 124 orang. Namun peserta didik yang akan diterima berjumlah 25 orang. Melihat jumlah peminat yang banyak tersebut, sekolah sangat mengapresiasi. Dari ke 25 siswa yang sudah diterima nantinya akan mengikuti kegiatan WJLRC ini dengan program yang ketat. Para siswa akan membaca secara istiqomah 24 buku selama 10 bulan. Dengan demikian 2 – 3 buku yang akan dibaca, direviu, dipresentasikan dan di upload ke Website WJLRC setiap bulannya.

Karena program ini adalah program yang super ketat maka keterlibatan guru dan orang tua pun ikut menentukan keberhasilan dari program ini. Guru yang bertugas mengawal dan mengarahkan para peserta didik menyelesaikan setiap tugasnya disebut guru perintis dan mempunyai kewajiban yang sama untuk menghabiskan 10 buku dalam rentang 10 bulan. sedangkan orang tua memberikan persetujuan ananda putra/I nya mengikuti program ini.

Banyak ragam bentuk apresiasi yang diberikan oleh WJLRC ini bagi sekolah yang dapat mengantarkan para peserta didiknya sampai menyelesaikan semua tantangannya. Namun yang pasti dengan mengikuti program ini maka para peserta didik membudayakan literasi dalam kehidupannya.
Semoga program ini bisa menjadi awal bangkitnya budaya literasi di SMP Muhammadiyah 8 Bandung khususnya, dan Jawa Barat pada umumnya yang pada akhirnya mengantar Indonesia menjadi Negara yang melek literasi. ( SAN ).

Berita Terkait